Senin, 16 November 2009

SURAT KABAR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN MENANGGAPI PERISTIWA

I. PENDAHULUAN
Salah satu tema dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar yang diharapkan menciptakan produk belajar berfikir kritis dan bersikap santun adalah pembelajaran pada tema peristiwa di kelas V semester II. Dalam tujuan dan indikasi pembelajarannya, siswa dituntut untuk memahami berbagai peristiwa yang diinformasikan, kemudian diharapkan mampu memberikan tanggapan atas peristiwa tersebut dalam bentuk lisan maupun tulisan dengan menggunakan bahasa penyampaian yang santun. Sering berlatih memahami dan menanggapi suatu peristiwa sederhana sejak dini, akan berguna bagi siswa sebagai bekal pemikiran dalam menanggapi peristiwa- peristiwa yang terjadi dalam kehidupan.
Meskipun tujuan pembelajaran dalam menanggapi peristiwa di Sekolah Dasar dirasa sebagai hal urgen yang tidak dapat dikesampingkan lagi, dalam aplikasi proses pembelajaran selama ini, ternyata masih jauh dari harapan, karena dalam pelaksanaan pembelajarannya, hanya didukung oleh media pembelajaran kadaluwarsa. Hal ini dapat terlihat nyata dari proses pembelajaran yang masih berlangsung konvensional dan klasikal. Konvensional karena dalam proses pembelajaran hanya terdapat satu- satunya media dan sumber belajar siswa, yaitu buku paket mata pelajaran Bahasa Indonesia dan belum terdapat multimedia yang dapat mengaktifkan siswa dalam menaggapi peristiwa secara kritis. Adapun masih bersifat klasikal karena peristiwa yang dikupas dalam proses pembelajaran adalah peristiwa yang telah usang saat buku paket tersebut diterbitkan dan belum adanya media pembelajaran yang dapat memberikan pemahaman berfikir secara nyata tentang apa saja peristiwa yang tengah terjadi., sebaliknya, siswa dipaksakan untuk menanggapi peristiwa usang yang telah terjadi pada saat buku paket mata pelajaran tersebut diterbitkan
Solusi dari permasalahan tersebut tentunya dengan memperbaharui media dan sumber belajar yang dapat menginventarisir perbendaharaan peristiwa yang tengah terjadi (up to date) dengan format kemasan bentuk bahasa penyampaian yang baik dan komunikatif (bukan kutipan peristiwa usang yang terdapat pada buku paket mata pelajaran,), sehingga siswa dapat belajar menanggapi peristiwa terkini di masyarakat Alternative media pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman dalam menanggapi peristiwa hangat yang tengah terjadi di masyatakat dengan bentuk maupun format bahasa penyampaian yang baik adalah media surat kabar.
II. SURAT KABAR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

SURAT KABAR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
Surat kabar adalah salah satu alat informasi dan komunikasi yang berisi pemberitaan dari kejadian, peristiwa, ide pemikiran/ gagasan dari permasalahan dan pengetahuan yang tengah terjadi dalam masyarakat (up to date) dengan bahasa penyampaian yang jelas dan terbuka. Dalam penyampaian informasi, surat kabar biasanya menyertakan penekanan dan penjelasan dengan menambahkan gambar atau cuplikan foto peristiwa yang terjadi sebagai daya tekan dan juga berfungsi sebagai daya tarik bagi pembaca. Disebut surat kabar karena isi dan format tulisan pada lembaran tersebut seperti halnya sebuah surat yang memberikan informasi peristiwa dan pengetahuan, akan tetapi informasi yang tertulis disebarkan kepada masysrakat umum sebagai sebuah pemberitaan /pengabaran. Karena bentuk dan proses pembuatannya secara berulang-ulang dalam jumlah yang besar (coppy) yang dilakukan oleh mesin pencetak, maka surat kabar dapat juga disebut sebagai alat informasi dan komunikasi cetak. Adapun fungsi dari surat kabar sebagai alat yang dapat memberikan informasi dan juga sebagai akses penghubung masyatrakat, pada akhirnya surat kabat juga dapat disebut sebagai sebuah media.
Sering ditemukan kerancuan dan kesalahan dalam pengertian dan pendiskripsian antara media dan media pembelajaran. Media adalah wadah dan wahana dari pesan/ informasi oleh sumbernya akan diteruskan kepada sasaran pesan tersebut ( Suparman 1995:177). Sedangkan media pembelajaran adalah Alat/ seperangkat alat yang dapat digunakan sebagai perantara komunikasi dengan tujuan untuk meningkatkan interaksi proses dan hasil pembelajaran (Association for Education and Communication Technology/ AECT, dikutip Utomo 1995:12). Dari pengertian tersebut, ternyata selain sebagai sebuah media secara umum, surat kabar juga dapat berfungsi sebagai media pembelajaran karena definisi dari media pembelajaran telah terdapat didalamnya, hanya dengan menghadirkan surat kabar dalam proses belajar mengajar, akan memberikan pergeseran makna yang lebih bermakna pada surat kabar, yaitu dari sekedar media menjadi media pembelajaran.

PEMILIHAN SURAT KABAR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
Surat kabar sebagai media pembelajaran berbasis cetakan telah mewakili kriteria penetapan sesuatu benda sebagai media pembelajaran (Nana Sudjana dan Ahmad Riva’i, 1991) antara lain:
1) Azaz Tujuan
Benda dapat dikatakan sebagai media pembelajaran apabila menunjang tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Dalam pembelajaran memahami peristiwa, surat kabar dapat menunjang tujuan dalam meningkatkan pemahaman menanggapi peristiwa, sehingga dapat dikatakan sebagai media pembelajaran.
2) Azaz Keterpaduan
Surat kabar juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran karena secara tepat dan terpadu dapat meningkatkan pemahaman dan tujuan pembelajaran dalam menanggapi peristiwa.
3) Keadaan peserta didik
Surat kabar tentunya dapat difahami oleh siswa yang telah dibekali kemampuan membaca dan kemampuan memahiami bacaan, sehingga sesuai dengan keadaan siswa
4) Ketersediaan bahan dan waktu dalam penggunaan
Surat kabar dapat dijumpai hampir di perkotaan maupun pedesaan karena distribusinya dilakukan secara luas, sehingga tidak terdapat kesulitan dalam pengadaannya. Sedangkan dalam penggunaan sebagai media pembelajaran, surat kabar tidak akan menyita waktu yang lama (tercukupi).
5) Mutu dan Teknis.
Surat kabar memiliki kejelasan pemahaman dan kualitas produk isi maupun bahan yang baik sebagai sebuah media pembelajaran.
6) Biaya
Pengadaan surat kabat sebagai media pembelajaran tidak memerlukan biaya yang terlalu tinggi karena setiap lapisan masayarakat hampir dapat menjangkaunya.

Adapun nilai dan manfaat media surat kabar dalam upaya peningkatan pemahaman dalam menanggapi peristiwa saat proses pembelajaran adalah :
a) Meletakkan dasar kongkret dalam berfikir.
b) Mengurangi verbalisme.
c) Memperbesar perhatian siswa.
d) Membuat proses pembelajaran lebih bermakna.
e) Memberikan pengalaman belajara yang nyata.

APLIKASI SURAT KABAR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tema peristiwa kelas V semester II, siswa terlebih dahulu harus memahami peristiwa yang diinformasikan, kemudian dari pemahaman tersebut akan dikembangkan menjadi sebuah tanggapan sebagai respon dan hasil belajar, baik secara lisan maupun tulisan dengan bahasa penyampaian yang sopan. Dengan media surat kabar, tentunya akan dapat menunjang hasil belajar yang akan diperoleh siswa. Langkah pertama yang harus dilakukan guru adalah mendesain format perencanaan pembelajaran dengan mengoptimalkan media surat kabar dalam proses pembelajaran. Perencanan pembelajaran dengan mengoptiamlkan media surat kabar dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa dalam menaggapi peristiwa perencanan pembelajaran sebagai berikut :
a) Kegiatan awal
 Guru bercerita tentang peristiwa yang dialami oleh anggota keluarga/ orang lain tentang kecelakaan kendaraan bermotor.
 Tanya jawab terhadap peristiwa yang diutarakan tersebut dengan menggunakan kalimat tanya apa, siapa, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana peristiwa tersebut terjadi untuk memberikan konsep awal kepada siswa tentang menanggapi terhadap suatu peristiwa, jawaban siswa ditulis di papan tulis
 Pemberian kaitan antara konsep peristiwa yang telah dipahami siswa dengan materi pelajaran.
b) Kegiatan Inti
 Siswa diajak mengamati gambar- gambar peristiwa yang ditampilkan guru (peristiwa banjir, kebakaran hutan, kecelakaan lalu lintas dan kapal laut yang tenggelam) sebagai contoh peristiwa umum.
 Siswa diminta menyebutkan peristiwa apa saja yang ada pada gambar
 Tanya jawab tentang sebab- akibat terjadinya suatu peristiwa, dan memberikan pancingan bagaimana antisipasi agar peristiwa tidak terjadi lagi.
 Siswa diberi kesempatan untuk menaggapi peristiwa tersebut dengan bahasa masing- masing dengan maju di depan.
Guru memberiak evaluasi atas tanggapan siswa yang kurang benar dengan memberikan contoh kalimat tanggapan tentang peristiwa dengan bahasa yang santun yang telah ditulis pada bagan.
 Guru menampilkan berbagai kutipan peristiwa yang diambil dari harian Suara Merdeka dan lembar diskusi kelompok.
 Kelas dibagi menjadi 5 kelompok dengan memberikan penugasan untuk berdiskusi tentang peristiwa yang berbeda.
 Guru membimbing jalannya diskusi dengan memberikan bantuan apabila ada kelompok yang mengalami kesulitan.
 Perwakilan kelompok maju, secara berurutan untuk membacakan hasil diskusi.
 Setelah hasil diskusi dipresentasikan, guru dan siswa merangkum hasil diskusi sebagai catatan belajar siswa.
c) Kegiatan akhir
 Guru memberikan pertanyaan- pertanyaan pelacak kepada siswa untuk mengetahui pemahaman materi pembelajaran.
 Siswa menjawab soal latihan pada buku paket, secara individu.
 Hasil penugasan individu dikumpulkan, guru memberi penguatan
III. PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pada proses pembelajaran, media adalah komponen yang sangat berperan penting dalam pemahaman konsep dan peningkatan tujuan hasil belajar. Media yang akan dipilih hendaknya harus memenuhi kriteria dan azaz pemilihan media dalam pembelajaan. Setelah criteria tersebut terpenuhi, guru diharapkan menjadi fasilitator siswa dalam penggunaan media agar dapat mendukung dan menigkatkan makna dari proses pembelajaran dengan terlebih dahulu mendesai pembelajaran yang berorientasi pada siswa. hal ini tentunya juga berlaku pada pemilihan surat kabar sebagai media pembelajaran pada mata Pelajaran Bahasa Indonesia dengan tema peristiwa di kelas V semester II Sekolah Dasar. Optimalisasi penggunaan surat kabar sebagai media pembelajaran dalam langkah- langkah pembelajaran secara terorganisir dengan baik, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami dan menaggapi peirstiwa yang sedang terjadi di masyarakat, sehingga sejalan dengan tujuan pembelajaran, diharapkan dapat menciptakan produk belajar yang mampu berfikr kritis dan bersikap sopan.

B. SARAN
Setelah mengetahui bahwa surat kabar juga dapat berfungsi sebagai media pembelajaran dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa tentang memahami dan menaggapi peristiwa pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas V semester II di Sekolah Dasar, diharapkan guru dapat menghadirkan serta mengoptimalkan siswa dalam penggunaannya dalam proses pembelajaran.

Tidak ada komentar: