Sabtu, 03 November 2012

JLAMPRANG
Prestasi apa saja di awal tahun ajaran 2012/ 2013 ini?
Dengan semangat kebersamaan, SD N Jlamprang berhasil menjadi:
1) Regu Tergiat  II penggalang Putra di Jambore Ranting Jlamprang yang telah dilaksanakan pada tanggal 4-6 Oktober 2012 di Desa Surjo Kecamatan Bawang Kabupaten Batang
2) SD N Jlamprang Menjadi Juara Umum Lomba MAPSI tingkat Kecamatan Bawang

Seminggu sudah berlalu pelaksanaan MAPSI Tingkat Kecamatan Bawang, yang diselenggarakan di SDN Jlamprang, tepatnya dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 17 Oktober 2012.
Tidak kurang dari 10 cabang lomba telah diselenggarakan oleh KKG PAI selaku panitia.
SDN Jlamprang sendiri juga mengirimkan sejumlah peserta baik per

orangan putra/putri maupun tim. Alhamdulillah 10 kejuaraan telah berhasil diraih, sehingga menyandang juara umum pada ajang ini. Sepuluh gelar kejuaraan yang diraih, antara lain:

KATEGORI:

PUTRA:
1. Juara II Lomba Tilawatil Quran oleh ananda Saifullah Bahaudin.
2. Juara II Lomba Cipta Teks Qitobah oleh ananda M.Adiyat Thoriq
3. Juara III Lomba TIK Islami oleh ananda Hari Bachtiar Azizi.

PUTRI:
1. Juara I Lomba Cipta Cerita Islami oleh ananda Vicky Nala Sofia.
2. Juara I Lomba Tilawatil Qur'an oleh ananda Ida Nurdalila.
3. Juara II Lomba TIK Islami oleh ananda Nurul Faza.
4. Juara II Lomba Khot Kaligrafi oleh ananda Zia Ainun Nikmah.
5. Juara II Lomba Cipta Teks Qitobah oleh ananda Arofah.
6. Juara II Lomba Macapat Islami oleh ananda Widi Novia.

GROUP/TIM:
1. Juara III Lomba Rabana.

HARAPAN:
1. Juara Harapan I Lomba Macapat Islami oleh ananda Hafiz Aqasa.

Kamis, 01 November 2012

PELESTARIAN MACAPAT MELALUI MACAPAT IDOL

JLAMPRANG, PENERAPAN MACAPAT IDOL DALAM UPAYA PELESTARIAN KEBUDAYAAN LOKAL DI SEKOLAH DASAR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dampak negatif globalisasi mempengaruhi kelestarian kekayaan kebudayaan lokal di Indonesia. Terancamnya kelestarian kebudayaan lokal dapat dilihat dari makin sedikitnya kebudayaan lokal yang masih bertahan dan diminati oleh masyarakat. Salah satu kearifan lokal yang semakin tergerus adalah tembang macapat. Sebagai contoh, 70 siswa dari 91 siswa kelas IV, V dan VI di SDN Jlamprang kecamatan Bawang kabupaten Batang (77%) lebih hafal lagu – lagu remaja daripada hafal tembang macapat. Dari fenomena tersebut, diketahui penyebab permasalahan adalah tidak adanya penekanan dan inovasi program pelestarian tembang macapat di Sekolah Dasar. Pengaruh lainnya adalah tayangan lagu- lagu remaja di televisi yang setiap saat dapat dinikmati oleh siswa. Sekolah sebagai tempat konservasi nilai dan budaya memberikan peran penting terhadap keberlangsungan tembang macapat. Salah satu cara menjaga kelestarian tembang macapat di SDN Jlamprang kecamatan Bawang kabupaten Batang adalah dengan penerapan Macapat Idol. Secara telaah filsafat ilmu, objek material pembahasan kajian ini adalah terancamnya kelestarian tembang macapat akibat pengaruh negatif globalisasi, sedangkan objek formal pelestarian tembang macapat adalah penerapan Macapat Idol. Pembahasan penerapan Macapat Idol ini mengacu pada proses berfikir filsafat, yaitu mempelajari tentang hakikat (ontologi), penerapan (Epistimologi) dan manfaat (Aksiologi) Macapat Idol. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam pembahasan ini adalah: 1. Apakah Macapat Idol? 2. Bagaimanakah penerapan Macapat Idol? 3. Apakah manfaat pelaksanaan Macapat Idol? C. Tujuan Tujuan pembahasan ini adalah: 1. Mengetahui pengertian Macapat Idol 2. Mengetahui penerapan Macapat Idol 3. Mengetahui manfaat pelaksanaan Macapat Idol BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Macapat Idol (Ontologi) Macapat Idol di SDN Jlamprang adalah ajang penerapan dalam melantunkan tembang macapat bagi siswa dalam upaya pelestarian tembang macapat. Pemilihan kegiatan Macapat Idol berdasar dari pelaksanaan ajang pencarian bakat yang telah dilaksanakan oleh stasiun televisi swasta di Indonesia, diantaranya adalah program Indonesia Idol, program Indonesia Mencari Bakat dan program pencarian bakat lainnya. Program- program tersebut ternyata dapat digunakan sebagai ajang pengenalan bakat dan peningkatan minat dari peserta maupun penonton. Penerapan Macapat Idol di SDN Jlamprang dilaksanakan setiap hari Sabtu pada akhir bulan, dengan ketentuan judul tembang macapat berbeda setiap bulannya. Siswa kelas IV, V dan VI SDN Jlamprang wajib mengikuti kegiatan, karena kegiatan Macapat Idol ini tidak bertujuan sebagai ajang pembelajaran dan pengenalan bagi siswa dalam melestarikan tembang macapat. Bagi siswa yang mampu melantunkan tembang macapat sesuai dengan kebenaran isi, ketepatan intonasi tangga nada dan artikulasi akan dipilih tiga pemenang di setiap kelasnya dan pemenang berhak memperoleh penghargaan dari sekolah. Sedangkan bagi siswa yang tidak mengikuti akan mendapat pengurangan nilai ulangan mata pelajaran PKn, SBK dan Muatan lokal Provinsi (Bahasa Jawa). B. Penerapan Macapat Idol di SDN Jlamprang (Epistimologi) Penerapan Macapat Idol di SDN Jlamprang adalah sebagai berikut: 1. Sekolah menyediakan format tembang macapat dalam bentuk software 2. Sekolah mengumumkan judul tembang macapat yang harus dinyanyikan siswa pada Macapat Idol bulan tersebut di upacara bendera hari Senin awal bulan 3. Setiap hari Jumat dan Sabtu (saat istirahat) siswa diperdengarkan tembang macapat yang akan dinyanyikan pada kegiatan Macapat Idol. 4. Sebelum pelaksanaan Macapat Idol, siswa menyanyikan tembang macapat secara klasikal (bersama- sama) 5. Siswa mengikuti kegiatan Macapat Idol di hadapan semua peserta sesuai dengan pembagian kelas masing- masing . 6. Setelah semua siswa menyanyikan tembang macapat, siswa menyanyikan tembang macapat secara bersama- sama. C. Manfaat Penerapan Macapat Idol (Aksiologi) Manfaat dari penerapan Macapat Idol adalah sebagai berikut: 1. Keberanian siswa meningkat 2. Melatih kedisiplinan siswa 3. Menanamkan tanggung jawab yang diberikan kepada siswa 4. Siswa mengenal tembang macapat 5. Siswa mampu melestarikan tembang macapat BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Penerapan Macapat Idol dari kajian filsafat ilmu tersebut disimpulkan bahwa: 1. Penerapan Macapat Idol sudah mengacu pada objek kajian filsafat yaitu, adanya objek material dan objek formal 2. Dalam penerapan kegiatan Macapat Idol, pemahaman mengenai hakikat Macapat Idol ditelaah secara ontologi, penerapan dilakukan sesuai cara berfikir epistimologi, sedangkan manfaat nilai penerapan Macapat Idol sesuai dengan cara berfikir aksiologi dalam proses berfikir filsafat. 3. Macapat Idol telah memenuhi dimensi objek filsafat dan bagian berfikir filsafat, sehingga dapat dianggap sebagai proses sistem berfikir ilmiah. B. Saran Saran yang dapat disampaikan adalah : 1. Dalam melaksanakan kegiatan yang akan dilakukan, perlu pengkajian proses berfikir secara sistematis dan ilmiah 2. Pengetahuan yang dibahas hendaknya memiliki kajian ontologi, epistimologi dan aksiologi secara menyeluruh 3. Macapat Idol dapat diterapkan bagi sekolah yang memiliki karakteristik yang relatif sama dalam aspek budaya, kesenian dan bahasa.